Pelatih berkebangsaan Malaysia Raja Isa, punya sudut pandang yang berbeda terkait dengan fenomena ketertarikan klub Negeri Jiran terhadap pemain Indonesia belakangan ini. Ia beranggapan hal tersebut tak melulu terkait dengan peningkatan prestasi klub yang bersangkutan.
Menurut Raja Isa, ada faktor luar lapangan yang membuat tim – tim Malaysia bersedia merogoh kocek demi bisa mendatangkan bintang lapangan hijau asal Indonesia, termasuk juga Selangor FA dengan Evan Dimas dan Ilham Udin nya.
”Kalau menurut saya hal ini (mendatangkan pemain Indonesia ke Malaysia) lebih kepada soal marketing dan promosi untuk bisa menarik dukungan penonton ke stadion,” kata Raja Isa, seperti dikutip dari Striker.id (04/12/2017).
Raja Isa menjelaskan bahwa seperti Selangor misalnya, memang wajib mendatangkan pemain Indonesia, karena kota tersebut, selain Kuala Lumpur dikenal sebagai basis permukiman warga negara Indonesia (WNI), yang bekerja di Malaysia.
“Selain Kuala Lumpur, Selangor adalah basis komunitas Indonesia di Malaysia. Sehingga sudah keharusan mereka (Selangor FA) mendatangkan pemain Indonesia demi merebut hati suporter dari Indonesia. Boleh jadi pola ini juga akan ditiru oleh klub lain,” imbuh pelatih yang pernah menangani sejumlah klub di Indonesia tersebut.
Ditambahkan Raja Isa, bahwa tim – tim di Malaysia memang punya kantong yang lebih tebal dari Indonesia, sehingga hal tersebut jadi senjata untuk bisa membuat pemain bintang Tanah Air mau berhijrah ke sana.
“Terkecuali JDT, hampir semua klub di Malaysia masih mendapat bantuan APBD, sehingga mereka punya banyak uang dan fasilitas bagus, yang tentu sangat menarik bagi pemain dari negara lain, termasuk Indonesia,” imbuhnya.
Padahal menurut mantan pelatih PSMS Medan ini, kualitas kompetisi di Indonesia lebih baik daripada di Malaysia, sehingga untuk bisa meningkatkan prestasi diri, para pemain muda di Indonesia tak perlu angkat kaki ke Negeri Jiran.
“Kompetisi Indonesia adalah yang terbaik. Baik di Liga 1, 2 dan 3, semuanya butuh tantangan yang dinamis dan kreativitas tingkat tinggi. Meskipun terkadang masih ada kontroversi, namun itu hal normal bagi kompetisi yang masih berkembang dan punya masa depan bagus,” pungkas Raja Isa.
Sumber : UC News
Menurut Raja Isa, ada faktor luar lapangan yang membuat tim – tim Malaysia bersedia merogoh kocek demi bisa mendatangkan bintang lapangan hijau asal Indonesia, termasuk juga Selangor FA dengan Evan Dimas dan Ilham Udin nya.
”Kalau menurut saya hal ini (mendatangkan pemain Indonesia ke Malaysia) lebih kepada soal marketing dan promosi untuk bisa menarik dukungan penonton ke stadion,” kata Raja Isa, seperti dikutip dari Striker.id (04/12/2017).
Raja Isa menjelaskan bahwa seperti Selangor misalnya, memang wajib mendatangkan pemain Indonesia, karena kota tersebut, selain Kuala Lumpur dikenal sebagai basis permukiman warga negara Indonesia (WNI), yang bekerja di Malaysia.
“Selain Kuala Lumpur, Selangor adalah basis komunitas Indonesia di Malaysia. Sehingga sudah keharusan mereka (Selangor FA) mendatangkan pemain Indonesia demi merebut hati suporter dari Indonesia. Boleh jadi pola ini juga akan ditiru oleh klub lain,” imbuh pelatih yang pernah menangani sejumlah klub di Indonesia tersebut.
Ditambahkan Raja Isa, bahwa tim – tim di Malaysia memang punya kantong yang lebih tebal dari Indonesia, sehingga hal tersebut jadi senjata untuk bisa membuat pemain bintang Tanah Air mau berhijrah ke sana.
“Terkecuali JDT, hampir semua klub di Malaysia masih mendapat bantuan APBD, sehingga mereka punya banyak uang dan fasilitas bagus, yang tentu sangat menarik bagi pemain dari negara lain, termasuk Indonesia,” imbuhnya.
Padahal menurut mantan pelatih PSMS Medan ini, kualitas kompetisi di Indonesia lebih baik daripada di Malaysia, sehingga untuk bisa meningkatkan prestasi diri, para pemain muda di Indonesia tak perlu angkat kaki ke Negeri Jiran.
“Kompetisi Indonesia adalah yang terbaik. Baik di Liga 1, 2 dan 3, semuanya butuh tantangan yang dinamis dan kreativitas tingkat tinggi. Meskipun terkadang masih ada kontroversi, namun itu hal normal bagi kompetisi yang masih berkembang dan punya masa depan bagus,” pungkas Raja Isa.
Sumber : UC News