Laga Uji Coba Timnas Buat PSSI Bangkrut Tak Mampu Lunasi Hutang Klub ?

PSSI mengaku tak sanggup dalam waktu dekat ini untuk melunasi hutang berupa subsidi komersial kepada klub peserta kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 2017.

Dikutip dari bola.com (08/12/2017), Pada awalnya memang sudah disepakati bahwa selama musim kompetisi Liga 1 2017 setiap klub akan mendapatkan dana dari pihak sponsor sebagai sebuah bentuk bantuan dari PSSI kepada klub peserta Liga 1 2017.

Kekurangan dana tersebut sedang diproses oleh pihak operator yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan sudah sampai ketahap proses pencairan dana dari pihak sponsor.

Namun sudah beberapa pekan berlalu setelah musim kompetisi Liga 1 2017 berakhir dana miliaran rupiah belum juga masuk kepada klub peserta kompetisi.

PSSI dan PT LIB memang sempat memberikan janji berupa dana sebesar 7,5 miliar rupiah kepada masing-masing klub peserta Liga 1 2017.

Chief Operation Officer PT LIB, Tigorshalom Boboy menyampaikan bahwa memang pihaknya masih memiliki tanggungan sejumlah dana yang belum bisa diberikan kepada setiap klub.

PT LIB mengaku tidak akan lari dari tanggung jawab yang sudah disepakati sebelum kompetisi Liga 1 2017 bergulir dan rencananya akan dilunasi pada Desember 2017.

“Sebenarnya kami sudah sampaikan itu pas pertemuan terakhir di Hotel Sultan, dan kami juga sampaikan juga ke Exco (PSSI). Kami bukannya ingin mengabaikan, tapi karena waktunya saja belum bisa tereksekusi dalam waktu dekat,” jelas Tigor dikutip dari bolaindo.com (08/12/2017).

“Teman-teman klub juga tahu itu. Kami tidak mau lari dari tanggung jawab. Kami akan selesaikan secepatnya. Paling tidak Desember tahun ini sudah selesai. Masih ada tiga bulan (tunggakan), Rp 625 juta dikali tiga. Plus Rp 1,5 miliar (subsidi terakhir),” tambah Tigorshalom Boboy dilansir dari sidomi.com (08/12/2017).

Tidak hanya dari PT LIB yang mengakui bahwa belum ada dana yang bisa digunakan untuk membayar kekurangan subsidi untuk klub peserta Liga 1 2017.

PSSI melalui Ketua Umum, Edy Rahmayadi juga menyampaikan bahwa uang yang akan digunakan untuk membayar memang belum ada dan sedang dikejar agar dapat segera cair.

“Ini yang sedang dikejar. Ya harus dibayar karena utang kan dibawa mati. Percayalah klub akan dibayar secepatnya begitu ada duit. Persoalannya, duit itu belum ada, Nanti sponsornya malah marah tak dibayar-bayar pula. Yang jelas begitu ada duit kita bayar segera. Doakan ya,” jelas Edy Rahmayadi dikutip dari bola.com (08/12/2017).

Sementara itu jika dihubungkan dengan kemampuan PSSI dalam mendatangkan negara lawan uji tanding Timnas Indonesia bisa menjadi sebuah analisa apakah dana tersebut digunakan untuk mendukung skuad Garuda melakukan laga uji coba.

Seperti yang diketahui usai kompetisi Liga 1 2017 berakhir, PSSI menggelar dua laga uji coba melawan tim yang memerlukan dana cukup besar untuk mendatangkan ke Indonesia.

Timnas Suriah U-23 dan Timnas Guyana yang menjadi lawan Timnas Indonesia U-23 dan Senior tentunya membuat PSSI menggelontorkan dana cukup besar untuk mendatangkan ke Indonesia ditambah memberikan fasilitas selama di Indonesia.

Tidak hanya pada dua laga melawan Suriah U-23 dan Guyana saja, selama Timnas Indonesia ditangani oleh coach Luis Milla Aspas sudah sebanyak 23 laga setelah terakhir melawan Kirgystan tentu memerlukan dana cukup besar untuk mendukung kegiatan skuad Garuda.

Kemenpora sempat menyatakan bahwa pihak pemerintah siap memberikan dukungan dana kepada PSSI untuk keperluan laga uji coba Timnas Indonesia jika diajukan dan tentunya harus ada daftar kegiatan serta tidak secara partial dalam mengajukannya karena anggaran tidak bisa keluar setiap saat.

“Kalau ada kami pasti kasih. Kami sudah menyiapkan itu. Tetapi PSSI juga harus menyusun daftar kegiatan. Jangan partial saja karena kami punya porsi anggaran lain,” ujar Menpora Imam Nahrawi dikutip dari sepakbola.com (08/12/2017).

Tentunya PSSI sebagai sebuah induk organisasi sepakbola sudah memiliki sumber dana mandiri yang berasal dari dukungan sponsor serta pemasukan dari denda Komdis PSSI yang didapat dari klub peserta kompetisi.

Memang cukup masuk akal jika dana tersebut kemudian dialokasikan untuk membiayai setiap laga uji coba Timnas Indonesia sebagai sarana mendukung pencapaian prestasi tertinggi skuad Garuda.

Jika dihubungkan dengan hutang PSSI dan PT LIB kepada klub peserta Liga 1 2017 mungkin akan berbeda ranahnya karena dana yang belum cair ke setiap klub merupakan dana dari pihak sponsor kompetisi.

Dikutip dari juara.bolasport.com (07/12/2017), Kompetisi Liga 1 2017 sendiri sebenarnya memiliki tiga sumber pemasukan yakni bersumber dari operator untuk klub dana distribusi komersial sebesar Rp 7,5 miliar serta dana berdasarkan rating televisi dan peringkat di klasemen akhir.

Distribusi dana komersial sebesar 7,5 miliar dikucurkan oleh pihak PT LIB setiap bulan kepada semua kub perserta Liga 1 2017.

Namun hingga kompetisi berakhir, PT LIB mengaku masih belum semua dana bisa dikucurkan ke klub secara merata karena kendala dari pihak sponsor.


Akibatnya beberapa klub terpaksa harus menunggak gaji para pemainnya karena dana bantuan belum juga diberikan hingga kompetisi berakhir.

Hal ini juga diakui oleh salah satu Media Officer klub peserta Liga 1 2017 yakni Sudarmadji.

Media Officer Arema FC tersebut mengatakan bahwa budgeting klubnya juga didukung dari sumber dana komersial yang diberikan oleh pihak operator liga yakni PT LIB.

Tertunggaknya gaji pemain juga karena belum cairnya dana tersebut dan tentunya mengganggu kondisi finansial klub Arema FC.

“Kalau memang dikatakan seperti itu (gaji terlambat) sebenarnya pernah disampaikan atau dibicarakan dengan para pemain. Bahwa budgeting Arema FC juga disokong oleh subsidi operator dan sampai saat ini belum tercairkan,” sebut Media Officer Arema FC, Sudarmadji dikutip dari bolaindo.com (08/12/2017).

Jika disimpulkan maka alokasi dana yang akan diberikan kepada klub bukan sepenuhnya dari PSSI maupun PT LIB, dan dipastikan PSSI tidak bangkrut karena terlalu sering mengundang banyak negara untuk melakukan laga uji coba serta pembiayaan untuk setiap pertandingan yang diikuti oleh skuad Garuda.

PSSI tentunya sudah memiliki sumber dana tersendiri khusus untuk Timnas Indonesia bahkan bilamana pihak federasi kekurangan dana, pihak pemerintah melalui Menpora juga sudah mengaku siap untuk memberikan dana bantuan kepada PSSI demi sepakbola Indonesia.

Sumber : UC News
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==