Masihkah anda ingat dengan sosok pemain satu ini? Dia adalah pemain yang sukses dalam menjalankan perannya sebagai pemain depan yang bekerja sedikit tetapi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat melalui gol keberuntungannya.
Mungkin banyak orang yang akan menilai jika pemain satu ini lebih cenderung malas dan hanya akan menunggu di depan gawang, maka bukan hal mustahil jika ia sering terperangkap offside oleh pemain belakang lawan yang sudah membaca pergerakannya.
Jika kita menyamakan perannya dengan sosok Messi maka akan terasa perbedaannya sangat signifikan, Messi merupakan pemain yang kreatif dan aktiv dalam membangun serangan apalagi ketika timnya mengalami kebuntuan maka dialah sosok game changer Barcelona yang aktif dalam melakukan perubahan.
Namun jika kita melihat keberuntungannya maka sosok Inzaghi inilah yang akan merasakan bagaimana suksesnya ia melakukan perannya sebagai pemain depan yang banyak mencetak gol gol penting. Walau dalam konsepnya ia tidak begitu banyak berperan dalam proses penyerangan apalagi jika kita melihat speed dan stamina juga stabilitas dalam teknik penguasaan bola hanya di atas rata-rata pemain lainnya, namun Inzaghi punya hal yang tidak dimiliki pemain lainnya.
Namun, kepiawaiannya dalam menempatkan diri menjadi salah satu bagian yang paling utama dalam kariernya, dia the best player on position. Untuk hal penempatan posisi dialah jagonya. Maka dari itu ia jadikan penempatan posisi adalah senjata andalannya.
Kita flash back ke masa di saat pemain ini begitu bersinar dalam menapaki kariernya sebagai penyerang. Betapa komplitnya Inzaghi soal penempatan posisi ketika di mulut gawang, mungkin tidak sedikit dari anda yang pernah menyaksikan bagaimana dia memiliki keberuntungan untuk hal tersebut.
Dia bisa mencetak gol secara tidak sengaja ketika di depan gawang, walau terkadang tendangannya lemah tetapi itu cukup untuk mengejutkan kiper dan bek lawan, uniknya lagi dengan penempatan tersebut ia bisa menipu dengan mudah bek dan bahkan kiper sudah terlanjur terkecoh karena tendangan ataupun sundulan yang ia lesakan buah kecerdasannya dalam menempatkan bola kemana harus ia arahkan.
Namun anehnya ini terjadi ketika ia bermain untuk Milan, tetapi ketika ia berada di Juventus dan Atalanta sosok Inzaghi malah ia termasuk pemain yang aktif dalam pergerakan di luar kotak penalti tentu ini sangat bersebrangan dengan kariernya ketika di Ac milan.
Namun Inzaghi adalah pemain yang kebal akan sindiran, mungkin anda akan ingat ketika momen sindiran khas yang banyak dilayangkan oleh para legenda sepak bola dunia seperti ketika seorang Sir Alex pun pernah memberikan julukan sekaligus sindiran kepadanya.
Seperti dikutip dari skysports (11/12/2017) Sir Alex pernah menyebutnya pemain yang sejak lahir sudah offside, atau yang lebih sakit jika kita mendengar ungkapan legenda Bercelona dan TImnas Belanda Johan Cruyf yang menyebutnya sebagai pemain yang tidak bisa bermain bola.
Dia tetap tidak goyah dengan beragam julukan yang dilayangkan kepadanya. Bahkan dia tetap bermain konsisten sebagai penyerang yang menunggu keajaiban di mulut gawang. Walau terkesan pemalas tetapi buktinya dia bisa ada di saat yang tepat. Bahkan setiap gol yang ia cetak adalah gol penting untuk kemenangan tim nya.
Namun ada satu kelebihan yang patut di tiru dari Inzaghi dan mungkin harus ditiru oleh sosok CR7 yang terkesan arogan dan egois untuk urusan mencetak gol. Inzaghi rupanya lebih bisa bersikap menerima dengan apa yang terjadi di lapangan, dia lebih cenderung tidak memaksa untuk mencetak gol jika posisinya tidak memungkinkan untuk itu.
Bisa kita lihat sebagai contoh ketika ia di Juventus dia tidak mau lari dari arealnya karena di sana sudah ada sosok Zidane dengan tugasnya, atau ketika dia bermain di Milan dia tidak mau menyerobot tugas yang sudah diberikan kepada Kaka dan Sheva.
Sumber : UC News